Awal tahun 2010 di awali dengan turing adventure Gunung Galunggung, sebenarnya tidak ada rencana turing sama sekali di liburan awal tahun, direncanakan jauh hari pun tidak namun karena ada salah seorang rekan yang akan pindah kerja ke Kalimantan yang kebetulan demen turing juga tiba-tiba menawarkan perjalanan menuju Galunggung sebelum masa kerja di Jakarta berakhir…tanpa pikir panjang langsung mengiyakan untuk ikut serta.
Etape 1 Cikarang – Bandung – Rajapolah
Jadwal keberangkatan di setting hari Jumat 1 Januari 2010 dengan pitstop SPBU depan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, namun karena sedang bertugas di Cikarang maka saya menunggu di daerah Lemah Abang (Stasiun Pasir Gombong), setelah menunggu lama rombongan akhirnya datang juga dan jam keberangkatan agak molor dari jadwal menjadi agak siang. Perjalanan akan melalui rute Karawang – Klari – Purwakarta – Wanayasa – Ciater – Lembang – Bandung – Nagrek – Malangbong – Rajapolah.
Kondisi jalan Cikarang hingga Karawang relatif hotmix mulus jadi bisa di pacu minimal 60 km/jam, belok ke arah Klari untuk memotong jalur Jomin-Cikampek yg relatif lebih jauh, kondisi jalan 60% bagus sisanya sedikit berlubang, jalur ini sebenernya pernah saya lalui bersama rekan2 SMART 2 tahun yg lalu saat turing Ciwidey namun urung dan putar balik setelah berjalan sekian puluh KM karena dikira salah jalan, padahal jika diteruskan akan tembus Purwakarta dan lebih cepat (bener kata salah seorang rekan). Tembus di kota Purwakarta dan belok ke arah Wanayasa, istirahat di SPBU sebelum jalan menanjak, ngemil dan isi bensin dulu. Lanjut perjalanan sambil melahap satu persatu tikungan dan tanjakan yg ada, karena yg ikut narsisers semua, sempet mau foto2 di danau tapi urung karena perjalanan masih jauh, akhirnya di perkebunan nanas dengan pemandangan yg indah berhenti juga hanya untuk berfoto ria, selesai foto lanjut lagi dan ga jauh dari lokasi kembali istirahat tuk makan siang di RM Cibinong….menu nasi timbel+sambel+tahu goreng+pepes ayam lumayan bikin perut kenyang. Selesai makan lanjut perjalanan lagi, memasuki Ciater kondisi jalan macet tapi motor masih bebas selap-selip…maklum lagi libur tahun baruan, lepas Cikole isi bensin lagi (ritme pengisian bensin ga sama) dan sejak Lembang sampai Dago jalanan sukses merayap macet parah (karena long weekend), di Setiabudi berhenti dulu untuk pake jas hujan karena hujannya lumayan deres, menyusuri jl Surapati menuju Cicaheum dalam guyuran hujan dan kembali berhenti deket terminal cicaheum menunggu rekan dari Bandung yg mau ikut serta. Ternyata Bandung juga banjir dimana-mana yg akhirnya keluar masuk jalan pintas menghindari banjir.
Lepas kota Bandung, jalanan kembali lengang dari Rancaekek sampai nagreg, di SPBU Cicalengka kembali ada yg isi bensin dan mau ke toilet…menjelang magrib lanjut lagi dalam guyuran hujan deras saat melintasi Nagreg yang saat itu sedikit padat lalu lintasnya, setelah Limbangan jalanan mulai gelap dan bikin ekstra hati2 karena penerangan jalan yg minim dan gerimis hujan membuat perjalanan ekstra hati-hati, untungnya pemasangan HID Toyota Vios pada headlamp Karisma bisa membantu membuat jalanan didepan terlihat jelas dalam menembus gelap. Jam 20.30 tiba di rumah mertua salah seorang peserta turing di Rajapolah….makan malam yg telah disediakan langsung disikat habis, setelah ngobrol sana-sini dan review perjalanan akhirnya satu-persatu terlelap.
Etape 2 Rajapolah – Kawah Galunggung
Subuh-subuh semua sudah terbangun termasuk sikecil Ryan, mencoba mengatur jadwal perjalanan hari ini sambil sesekali menentukan mau sarapan dimana pagi ini, akhirnya diputuskan jogging pagi sambil mencari sarapan di seputar stasiun Rajapolah, stasiun pun ga luput jadi lokasi narsis. Semangkok bubur sukses mengganjal perut pagi ini dan dilanjut mencari lokasi foto2 lain sambil menikmati indahnya dan sejuknya udara pagi ini. Jam 10 semua bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan ke tujuan utama…Galunggung…setelah berpamitan perjalanan dilanjutkan menuju ke arah kota Tasik dan berbelok di Indihiang menyusuri jalur menuju Galunggung. Kondisi jalan yg tidak terlalu mulus, bisa dibilang 50% aspal rusak, 50% pasir berbatu, kondisi jalan yg rusak diperparah dengan lalu lalangnya truk2 pengangkut pasir Galunggung.
Tiba di depan pintu masuk objek wisata Galunggung, kondisi jalan relatif beraspal mulus hingga ke puncak Galunggung (beda banget dengan kondisi jalan menuju objek wisata ini), tiket masuk hanya Rp 4200 untuk 1 orang dan 1 motor, lepas pintu masuk langsung dihadapkan jalur yg menanjak hampir 40 derajat, tapi tidak menyurutkan saya dan rekan lainnya untuk lanjut hingga ke puncak. Tiba dipuncak disambut dengan guyuran hujan deras dan suasana parkir disini ternyata lumayan ramai, berteduh sebentar sambil menunggu agak reda dan sedikit diskusi kecil meneruskan perjalanan menuju puncak gunung Galunggung dengan berjalan kaki menyusuri anak tangga yang berjumlah 620 anak tangga (tertulis pada tugu kecil didekat anak tangga).
Ditemani hujan rintik-rintik akhirnya kami memutuskan untuk naik menuju puncak Galunggung dengan kondisi Full Gear (jaket motor beserta jas hujan setelan lengkap dengan helm)….jarang-jarang kan naik gunung pake Helm, hehehehe…..ga lama baru beberapa anak tangga hujan kembali mengguyur deras dan penggunaan helm terbukti bermanfaat. Sepanjang pendakian ada 2 titik “rest area” yg bisa digunakan, semakin tinggi oksigen semakin menipis, badan dan dengkul pun terasa sangat lemas…..dengan alasan lemas dang a kuat lagi, salah seorang rekan memutuskan untuk turun kembali….sesampainya dipuncak terasa sekali kenikmatan yang tidak bisa diungkapkan….mengalahkan 620 anak tangga dan menikmati keindahan alam yang sangat jarang ditemui.
Di pesisir kawah banyak bertebaran warung-warung yang menjajakan makanan sebagai tempat istirahat para wisatawan. Puas menyantap mie instan dan narsis di puncak Galunggung, kami kembali turun menyusuri jumlah anak tangga yang sama, jika naik kepuncak dibutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan turun hanya butuh waktu sekitar 15 menit.
Etape Kawah Galunggung – Cikarang
Perjalanan pulang pun ditemani hujan yang sangat deras, terpaksa kami harus ekstra hati-hati menuruni ruas jalan yang sempit dan curam. Sampai di perkampungan kami bertanya kepada tukang ojek jalan keluar terdekat menuju jalur Singaparna, rupanya tidak jauh dari lokasi tukang ojek kami sudah bertemu jalan besar menuju Singaparna….sepertinya ini jalan baru yg dibuat pemda setempat untuk mengakses daerah perkampungan sehingga kondisi aspalnya sangat mulus. Tembus dijalur Singaparna kami kembali istirahat di SPBU sambil menunggu rekan yang mencari bengkel untuk memperbaiki kondisi rem yang blong….di SPBU ini waktu menunjukkan sekitar jam 15.30, karena punya jadwal kerja standby malam ini dan setelah dihitung2 estimasi waktu, diputuskan saya untuk langsung pulang menuju Cikarang malam ini juga dan dengan keputusan yang alot akhirnya bro Andry akan menuju Cipanas-Garut lebih dulu untuk mencari penginapan, sementara yang lain menunggu rekan yang masih di bengkel.
Saya dan bro Andry melanjutkan perjalanan berdua menuju Cipanas – Garut, “duel” antara Karisma dan CS1 pun terjadi sepanjang perjalanan menuju Cipanas. Tiba di cipanas kami langsung mencari penginapan yang terjangkau dan akhirnya menemukan 1 rumah tingkat yg lumayan bagus, selesai negosiasi dengan pemilik rumah….saya pamit dengan bro Andry dan melanjutkan perjalanan menuju Cikarang sendirian. Lalu lintas sepanjang perjalanan terlihat sangat padat terutama di daerah Nagreg, keputusan untuk istirahat makan ternyata batal karena terlalu asik menikmati perjalanan sendirian sampai akhirnya berhenti di Leuwipanjang untuk beli oleh-oleh sambil istirahat sebentar. Memasuki Padalarang, perjalanan belok ke arah jalur lama Padalarang – Purwakarta….jalan relative sepi dan gelap karena mayoritas kendaraan sudah melalui tol Cipularang, hanya sesekali berjumpa dengan truk-truk besar dan lagi-lagi penggunaan lampu HID sangat berguna. Sepanjang Padalarang – Cikampek perjalanan nonstop tanpa istirahat dan setibanya mendekati Jababeka HP mulai bordering….melalui handsfree saya menginformasikan kepada rekan kerja bahwa tidak lama lagi sampai. Jam 23.30 saya sudah tiba di Cikarang. Benar-benar perjalanan yang menguras tenaga tapi menyenangkan…..it’s a great enduro touring….!!!!